Pernah mengalami kejadian di ruangan kerja
anda dimana Anda sulit menemukan barang yang anda cari? Padahal barang tersebut
adalah barang yang memang senantiasa digunakan seperti pulpen atau buku
catatan? Atau lupa dimana anda meletakkan barang-brang yang jarang digunakan?
Apalagi jika banyak barang yang rusak dan tergeletak dan tidak tahu kapan akan
diperbaiki, belum lagi barang yang bisa langsung dipakai tetapi tidak tahu
kapan akan dipakainya, apakah besok, bulan depan, atau mungkin satu tahun
lagi. Akhirnya habis waktu hanya untuk mempertimbangkan mau diapakan barang
tersebut. Bagaimana kita menata sebuah ruangan atau kantor agar terlihat
bersih, enak dilihat dan mempermudah kita mencari barang atau alat yang akan
kita gunakan dan agar barang atau alat tersebut selalu dalam kondisi terawat
dan siap digunakan kapan saja?. Hal ini tidaklah mudah. Namun, 5S dapat
memberi jawaban untuk kita, karena 5S merupakan teknik penanganan yang tepat
untuk rumah, pabrik dan dimana saja. 5S berpengaruh langsung terhadap
produktivitas
5S adalah budaya kerja bangsa Jepang yang
cukup dikenal masyarakat dunia, dengan tujuan untuk peningkatan profit,
efisiensi, pelayanan, dan keamanan. Tak heran
jika perekonomian di negara Matahari Terbit tersebut maju pesat. Bagaiman
tidak, di negara tersebut masyarakatnya tidak hanya bekerja untuk mencari uang,
tetapi bekerja adalah kesenangan mereka. Masyarakat Jepang juga memiliki budaya
kerja yang unik, yaitu dengan memegang teguh tradisi. Itu bisa dilihat dari
sikap, cara berpikir, pola kerja, cara berpakaian, bahasa, hingga pola makan.
5S adalah singkatan dari 5 kata dalam bahasa
jepang yang diawali oleh huruf S; Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu,
Shitsuke. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa menterjemahkan 5S sebagai
5R; Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat),
Shitsuke (Rajin). Budaya kerja 5S saat ini sudah banyak diterapkan dalam organisasi
maupun perusahaan-perusahaan bisnis. Salah satu perusahaan yang
berhasil menerapkan 5S dan telah menikmati hasilnya adalah Toyota Group.
Kita akan membahas mengenai bagaimana
orang-orang Jepang menerapkan
5S di kantor-kantor mereka, dan mengapa mereka melakukannya.
SEIRI
(Arti: Organize/Organisir; konversi
dalam Bahasa Inggris: Sort atau Sorting)
Lingkungan kantor di Jepang yang
super-sibuk sangat rentan akan penumpukan dokumen, kertas-kertas, dan media
kerja lainnya. Masalah serius yang dapat terjadi ketika dokumen menumpuk adalah
banyaknya pekerjaan, pengajuan, atau approval yang tertunda.
Lama-kelamaan, akan sulit untuk memisahkan antara dokumen yang membutuhkan aksi
lebih lanjut, dan mana yang sudah tidak diperlukan dan harus dibuang. Tumpukan
inilah yang akan menghalangi karyawan untuk bekerja secara efisien.
Prinsip dasar SEIRI adalah memastikan
bahwa tumpukan semacam itu tidak terjadi. Sangat penting untuk memilah sejak
awal, mana yang diperlukan untuk disimpan dan mana yang tidak. Perusahaan
Jepang melakukan SEIRI dengan memberikan tanda (dapat berupa label warna, kotak
wadah, dan sebagainya) yang akan memberi petunjuk, dokumen/barang apa yang
harus disimpan dan mana yang harus dibuang.
SEITON
(Arti: Neatness/Kerapian; konversi
dalam Bahasa Inggris: Set in Order atau Simplify)
Setelah semua dokumen dan benda
disortir (mana yang disimpan dan mana yang dibuang), maka kini saatnya untuk
bergerak ke tahap SEITON. Mengapa SEITON sangat penting? Disadari atau tidak,
kita banyak membuang jam-jam produktif di kantor untuk mencari atau menjangkau
berbagai barang yang berbeda yang diperlukan untuk pekerjaan. Untuk
menghindarinya, perusahaan Jepang memastikan barang dan dokumen di kantor
mereka harus ditata sedemikian rupa, berdasarkan kepentingan/frekuensi
penggunaannya. Mereka meletakkan barang yang sering dipakai di tempat yang
dekat dengan workstation sehingga mudah dijangkau, dan barang-barang
yang jarang digunakan diletakkan di tempat penyimpanan yang lebih jauh.
Selain meletakkan barang berdasarkan
frekuensi penggunaannya, perusahaan Jepang juga memastikan bahwa penyusunan
barang serta dokumen tersebut harus dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah
dikeluarkan/diambil; tidak perlu usaha ekstra untuk memindahkan/mengeluarkan
barang lain yang tidak diperlukan lalu mengembalikannya lagi. Mereka
benar-benar memastikan efisiensi waktu dan tenaga. Posisi ideal penyimpanan
adalah tempat yang masih berada diantara mata dan pinggul manusia; tidak
terlalu tinggi atau rendah.
SEISO
(Arti: Cleaning/Membersihkan; konversi
dalam Bahasa Inggris: Shine atau Sweep)
Di Jepang, orang memiliki prinsip bahwa
akan lebih sulit untuk mengembalikan sesuatu benda kepada kondisi prima setelah
beberapa lama terabaikan, dibanding menjaga kondisi barang tersebut tetap
prima. Menjaga setiap benda tetap berada dalam kondisi terbaik mereka akan
memperpanjang waktu pakai dari barang-barang tersebut dan bahkan dapat
mempermudah pekerjaan lainnya. Perusahaan Jepang melakukan SEISO; memastikan
setiap benda berada dalam kondisi terbaiknya sedapat mungkin. Mereka
melakukannya dengan menggabungkan rutinitas pembersihan dan perawatan (maintenance).
SEIKETSU
(Arti: Standardisasi; konversi Bahasa
Inggris: Standardize)
Bagaimana anda bisa memastikan bahwa
setiap benda dan dokumen di kantor telah ditandai dengan benar (ketika
menjalankan SEIRI)? Bagaimana anda bisa memastikan setiap benda telah
diletakkan di tempat yang tepat?
Perusahaan Jepang memiliki jawabannya:
struktur. Tanpa adanya struktur, mungkin tidak banyak hasil yang telah didapat
dari setiap inisiatif yang pernah dilakukan akan mampu bertahan. Mereka
menyadari, tanpa adanya struktur dan proses, hasil positif yang telah didapat
akan cepat terkikis, sementara banyak kebingungan yang terjadi, yang akan
melempemkan inisiatif 5S. Karena itulah, mereka melakukan standardisasi dan
dokumentasi proses yang akan memastikan berjalannya SEIRI, SEITON, dan SEISO
secara konsisten dengan adanya SOP.
SHITSUKE
(Arti: Disiplin; konversi Bahasa
Inggris: Sustain / Self-discipline)
Memulai inisiatif yang positif bisa
jadi merupakan perkara mudah, namun mempertahankan konsistensi dan hasil dari
inisiatif tersebut bisa jadi merupakan aspek yang paling sulit. Untuk meraih
SHITSUKE, perusahaan Jepang mengintegrasikan aktifitas dan penataan 5S
kepada proses bisnis untuk memantau kepatuhan setiap departemen dan sendi
organisasi terhadap 5S.
Banyak perusahaan Jepang menggunakan
strategi rewarding, yaitu memberikan penghargaan kepada orang-orang yang
telah berperan dalam implementasi 5S sebagai aktifitas harian, disamping
melakukan aktifitas dan pekerjaan mereka sendiri. Organisasi harus
mencari cara agar integrasi 5S
menarik untuk memastikan keterlibatan seluruh stakeholder.
The Casino & Hotel in Chester, PA - Mapyro
BalasHapusThe Casino 의정부 출장마사지 & Hotel in Chester is a 포항 출장샵 Wedding Venue in 파주 출장마사지 Chester, Pennsylvania. 부천 출장샵 Plan your next event 천안 출장안마 or meeting at The Casino & Hotel in Chester,